Pemkab Kediri Siapkan Operasi Pasar Beras Murah, Sasar 26 Kecamatan Mulai Agustus


 KEDIRI, kabarreskrim.co.id  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri berencana menggelar program distribusi beras murah sebagai langkah stabilisasi harga kebutuhan pokok, khususnya beras. Kegiatan ini akan dimulai pertengahan Agustus mendatang, menyasar seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri.

Melalui kegiatan bertajuk Gerakan Pangan Murah, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri akan bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyalurkan beras ke masyarakat. Di setiap lokasi pelaksanaan, sedikitnya akan disalurkan 1 ton beras, bahkan bisa lebih tergantung situasi lapangan.

Plt Kepala DKPP, drh Tutik Purwaningsih, mengatakan bahwa program ini sekaligus mendukung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disediakan oleh Bulog.

“Bulog bertugas menyerap gabah dari para petani, dan kami membantu mendistribusikan hasilnya ke masyarakat dengan harga terjangkau,” ungkap Tutik saat ditemui, Senin (28/7).

Harga beras SPHP akan ditawarkan sebesar Rp60 ribu per 5 kilogram. Harga ini diharapkan mampu menahan lonjakan harga beras di pasaran serta memberikan kemudahan akses bagi warga.

Menurut Tutik, total ada 26 kecamatan yang menjadi target intervensi pasar ini. Setiap titik rencananya akan mendapat jatah minimal 1 ton beras, namun tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut bisa bertambah.

“Biasanya Bulog memberikan lebih dari permintaan awal,” imbuhnya.

Meski Kabupaten Kediri tidak lagi memiliki desa yang dikategorikan rawan pangan, pemerintah daerah tetap mengantisipasi potensi ketidakstabilan harga karena perbedaan kondisi geografis dan produksi antarwilayah.

Hanya desa-desa yang bukan sentra panen atau yang mengalami lonjakan harga signifikan yang akan menjadi prioritas dalam program ini.

“Fokus kami saat ini bukan lagi pada ketersediaan pangan, tapi lebih pada pengendalian harga agar tetap stabil di pasaran,” jelas Tutik.

Melalui langkah ini, Pemkab Kediri berharap dapat menjaga keseimbangan harga beras di pasar, terlebih menjelang musim paceklik dan momen rawan fluktuasi harga.

“Semoga program ini bisa membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus menunjukkan hadirnya pemerintah dalam menjaga keseimbangan distribusi pangan,” tutupnya.(RED.BRI)

Posting Komentar

0 Komentar