Diterpa Kemarau Panjang, Petani Sawah di Ujung Bandar Labuhanbatu Menjerit




 LABUHANBATU, kabarreskrim.co.id       –Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Labuhanbatu, khususnya di wilayah Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, membuat para petani menjerit. Sudah lebih dari dua bulan hujan tak turun, menyebabkan lahan pertanian mengering dan tanaman padi gagal panen.

"Tanaman kami layu semua," keluh seorang petani setempat saat ditemui pada Rabu (31/7). Ia mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat tak bisa memanen hasil tanamannya yang sudah ditanam dengan susah payah.

Kondisi ini diperparah dengan suhu panas ekstrem yang menyelimuti wilayah tersebut. Kemarau berkepanjangan membuat petani semakin gelisah, khususnya mereka yang mengandalkan air hujan sebagai sumber utama irigasi.

Di kawasan Simpang Jalan Baru, Ujung Bandar, hamparan sawah yang cukup luas kini terganggu pertumbuhannya. Tanaman padi yang mulai berbuah menunjukkan tanda-tanda stres air. Buah padi tak tumbuh optimal, kematangan tidak merata—sebagian sudah menguning, sebagian lain masih hijau.

Meski terdapat saluran irigasi sederhana, debit air yang tersedia tidak mencukupi. Selama ini, para petani hanya mengandalkan hujan. Kini, tanpa cadangan air memadai, pertumbuhan padi menjelang panen sangat terhambat.

“Biasanya kami buat jaring dan jaleng yang ditarik untuk menghasilkan suara nyaring agar mengusir burung,” ujar seorang petani. “Tapi sekarang, burung pun seakan enggan makan padi kami. Seperti tahu bahwa kami sedang kesusahan.”

Pompanisasi Jadi Solusi Mendesak

Sawah yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari kantor Bupati dan DPRD Labuhanbatu itu dinilai perlu penanganan segera. Salah satu solusi yang diusulkan warga adalah pompanisasi dari sungai kecil yang melintasi area persawahan.

Petani berharap pemerintah menyediakan bantuan atau setidaknya pinjaman pompa air, lengkap dengan subsidi biaya operasional. Walau tidak bisa menyelamatkan seluruh tanaman secara optimal, setidaknya langkah tersebut bisa mengurangi kerugian yang lebih besar.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu belum bersedia memberikan tanggapan terkait keluhan para petani di Desa Ujung Bandar.

(Ojak.H)

Posting Komentar

0 Komentar