Ribuan Pekerja di Kediri Raya Belum Ambil BSU, Batas Waktu Makin Dekat

  


Kediri, kabarreskrim.co.id    – Ribuan pekerja formal di wilayah Kediri Raya terancam kehilangan hak atas Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 600 ribu. Pasalnya, hingga Senin (29/7), mereka belum melakukan pencairan dana tersebut di kantor pos.

Program pencairan BSU ini telah dimulai sejak 4 Juli lalu dan ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli. Namun, berdasarkan data dari Kantor Pos Kediri, masih terdapat lebih dari seribu penerima manfaat yang belum mengambil bantuan tunai yang bersumber dari pemerintah pusat ini.

Supervisor Operasional Pelayanan Kantor Pos Kediri, Suwaskito, menjelaskan bahwa secara nasional masih ada sekitar 1 juta orang yang belum mencairkan BSU mereka. Khusus untuk wilayah kerja Kantor Pos Besar Kediri yang berlokasi di Jl Mayjend Sungkono, realisasi pencairan sudah mencapai 96,54 persen.

“Dari total 41.176 alokasi penerima, sebanyak 39.757 orang telah mencairkan bantuannya. Sisanya, masih ada 1.423 orang yang belum mengambil,” ujar Suwaskito.

Ia menambahkan bahwa penyaluran BSU dilakukan dengan sistem open payment, yang memungkinkan pencairan dilakukan di kantor pos mana pun. Tidak hanya warga Kota dan Kabupaten Kediri, para pekerja dari luar daerah yang berdomisili atau bekerja di Kediri pun dapat mencairkan BSU di kantor tersebut.

Untuk mencairkan bantuan ini, penerima hanya perlu membawa dua dokumen penting: KTP dan Kartu BPJS Ketenagakerjaan. “Pengambilan dilakukan langsung ke kantor pos dengan membawa KTP dan kartu BPJS. Prosesnya cepat dan tidak dipungut biaya,” jelasnya.

Pihak Pos Indonesia mengimbau agar para pekerja yang namanya sudah terdaftar segera mencairkan bantuan sebelum tanggal 3 Agustus. Setelah tanggal tersebut, penyaluran BSU akan ditutup.

Sebagai informasi, BSU tahun 2025 diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja formal dengan penghasilan maksimal Rp 3,5 juta per bulan. Setiap penerima mendapatkan Rp 600 ribu untuk alokasi dua bulan sekaligus. Penyaluran dilakukan melalui dua jalur, yakni melalui bank Himbara dan kantor pos di seluruh Indonesia. Sebanyak lebih dari 17,4 juta pekerja menjadi target penerima bantuan ini.(RED.AL)

Posting Komentar

0 Komentar