Polisi Tangkap 3 Pembuat dan Penyebar Video Hoaks Gubernur Jatim Khofifah Tawarkan Motor Murah Rp 500 Ribu

 


Surabaya, kabarreskrim.co.id– Tiga pelaku pembuat dan penyebar video hoaks yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) tentang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berhasil ditangkap oleh Anggota Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polda Jatim.

Direktur Dittipidsiber Polda Jatim, Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo, mengonfirmasi penangkapan tersebut saat dihubungi Tribunjatim.com pada Senin (28/4/2025). Ketiga pelaku ditangkap pekan lalu, namun Bagoes memilih untuk tidak mengungkapkan lebih lanjut mengenai identitas atau modus operandi para pelaku dalam memproduksi dan menyebarkan konten hoaks tersebut.

“Ya, benar, kami sudah menangkap tiga orang pelaku. Mohon diberi waktu, nanti kami akan sampaikan hasil lengkapnya,” kata Kombes Pol Bagoes.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga mengonfirmasi bahwa ketiga pelaku berasal dari luar Jawa Timur, dan bukan warga lokal. Khofifah menjelaskan bahwa video hoaks tersebut sudah beredar sejak musim kampanye pilkada dan hingga kini masih terus berproduksi.

“Perkembangan teknologi sangat bergantung pada siapa yang memanfaatkannya. Bisa digunakan untuk hal positif, tetapi juga bisa disalahgunakan untuk tujuan negatif seperti yang terjadi sekarang,” ungkap Khofifah saat dihubungi oleh awak media pada Minggu (27/4/2025).

Sebuah video yang viral di media sosial TikTok menunjukkan narasi yang mengklaim Gubernur Khofifah menawarkan motor murah seharga Rp 500 ribu untuk warga Jawa Timur. Video berdurasi 28 detik ini kemudian disebarluaskan ke berbagai platform media sosial, seperti Facebook. Video ini terindikasi sebagai modus penipuan yang berpotensi membahayakan masyarakat.

Setelah melakukan penelusuran, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa video tersebut adalah hasil manipulasi menggunakan teknologi AI. Mesin deteksi Deepware menunjukkan bahwa video tersebut dibuat dengan AI generatif dengan tingkat probabilitas mencapai lebih dari 90 persen.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, juga mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah hoaks yang diedit menggunakan teknologi AI. “Video ini pertama kali beredar di TikTok, dan kami pastikan itu hoaks. Video tersebut sudah diedit sedemikian rupa dengan teknologi AI,” kata Sherlita saat dikonfirmasi pada Selasa (15/4/2025).

Kepolisian terus melakukan pengembangan penyidikan terhadap ketiga pelaku. Bagoes menyatakan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan mengungkap lebih lanjut mengenai proses hukum yang akan diambil terhadap pelaku, serta langkah-langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran hoaks lebih lanjut.

Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku penyebaran hoaks serta memberikan pembelajaran bagi masyarakat mengenai bahaya manipulasi informasi yang dapat merugikan banyak pihak.(Red.R)

Posting Komentar

0 Komentar