Gigitan Si Belang yang Renggut Nyawa Balita Malang


Cirebon ,  kabarreskrim.co.id - Mendengar anak terbangun dan menangis saat tertidur mungkin sudah menjadi hal biasa bagi orang tua. Namun malam itu, Mukmin dan Rusmiyati benar-benar dibuat terkejut. Sekitar pukul 23.30 WIB, mereka melihat ada seekor ular weling di kaki anak perempuannya yang masih berusia empat tahun. Tanpa pikir panjang, Mukmin pun segera mengambil ular itu dan langsung membunuhnya. Awalnya, Mukmin dan Rusmiyati tidak menyadari apa yang dialami oleh anaknya. Saat itu, mereka langsung bergegas membawa balita perempuan tersebut ke rumah neneknya. Kecurigaan mulai muncul ketika Rusmiyati menyadari balita perempuannya itu tidak bisa diajak bicara. Ia bersama suaminya pun langsung mengecek setiap bagian dari tubuh anaknya. Dan ternyata, mereka menemukan adanya bekas gigitan ular di bagian kaki anaknya. Balita perempuan itu terkena gigitan ular weling saat sedang tertidur di kediamannya di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu 8 Februari 2020 malam. "Saya tidak tahu kalau digigit. Ternyata setelah dicek, di tumitnya ada gigitan ular," tutur Rusmiyati. Mendapati kondisi tersebut, Rusmiyati bersama suaminya langsung membawa anak mereka ke RSD Gunung Jati untuk mendapatkan perawatan. Saat dilarikan ke rumah sakit tersebut, kondisi balita perempuan itu sudah tidak sadarkan diri. Ya, gigitan ular berbisa itu telah berakibat fatal bagi balita malang tersebut. Diketahui, balita perempuan yang digigit ular weling itu bernama Adila (4). Akibat peristiwa itu, ia mengalami koma hingga beberapa hari di rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan tim medis yang dibantu salah seorang dokter WHO spesialis emergency, yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tri Maharani, ular yang mematuk Adila diketahui adalah jenis ular weling atau Bungarus Candidus. "Sudah teridentifikasi jenis ularnya, ular weling jenis yang baru. Memang hidupnya di wilayah Cirebon, Bungarus candidus cirebon," kata dr Siti Maria yang saat itu menjabat sebagai Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati. Saat itu, tim medis di RSD Gunung Jati belum menemukan antivenom atau antibisa dari bisa ular weling yang mematuk Adila. Maria mengatakan, sejak hari pertama dirawat Adila diberikan antivenom untuk bisa ular weling atau jenis ular yang berbeda. "Sudah kita masukan (suntikan) antivenom, tapi antivenom ular weling sekitar 10 vial. Sejauh ini kondisinya belum ada perkembangan, masih koma," kata Maria kala itu. Maria mengatakan, racun dari ular yang menggigit Adila telah menyerang saraf dan sel darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, sel darah dari balita 4 tahun itu mengalami penurunan. Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan Adila. Bahkan, salah seorang dokter WHO spesialis emergency yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tri Maharani turut dilibatkan untuk menangani kasus gigitan ular weling tersebut. "Ternyata gejalanya bukan hanya neurotoxic, hemotoxic juga. Jadi racunnya ke darah. Sel darahnya mengalami penurunan. Sekarang kami upayakan segala perawatannya. Kondisinya koma, masih di ruang PICU. Kami sudah memanggil dokter spesialis emergency WHO, doktor Tri Maharani," ucap Maria. Setelah beberapa hari berada di rumah sakit dalam kondisi koma, keadaan Adila tidak menunjukkan perbaikan. Tim medis telah berupaya memulihkan kondisi Adila. Namun, saat itu pihak rumah sakit tidak memiliki antibisa untuk jenis ular weling yang menggigit Adila. Pihak rumah sakit terpaksa menyuntikkan antibisa untuk jenis ular yang berbeda. Kondisi Adila pun tetap tak ada perubahan. Sejak digigit ular weling pada Sabtu 8 Februari 2020, kondisi Adila koma. Hingga Rabu 12 Februari 2020 Adila masih tak sadarkan diri. Kondisinya pun mengalami penurunan. Dan di hari itu, balita malang tersebut dikabarkan meninggal dunia. Tim medis sendiri telah berusaha untuk menyelamatkan Adila. Namun nahas, nyawa balita 4 tahun itu tidak tertolong. Adila kemudian dikebumikan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.(red.i)



Posting Komentar

0 Komentar