Banyuwangi, kabarreskrim.co.id - Sebanyak 30 orang mendaftar dalam program hapus tato Polresta Banyuwangi. Program hapus tato gratis yang digelar kali ke-8 di Klinik Pratama Polresta ini disambut antusias masyarakat Banyuwangi.
Kisah lucu dialami Willy Ariska (68), seorang kakek asal Kelurahan Panderejo, Banyuwangi. Ia terpaksa menghapus tato kesayangannya lantaran kerap mendapat teguran dari cucunya.
"Cucu saya yang kecil itu sering negur. Saya malu akhirnya saya memutuskan ikut program hapus tato di Polresta Banyuwangi," kata Willy dengan wajah tersipu, Jumat (3/5/2024).
Willy menyebut, tato di kedua lengannya memiliki cerita panjang, tersimpan kenangan tentang perjalanan asmaranya selama hidup. Meski berat membuang kenangan tersebut, Willy rela melakukan hal ini demi bebas dari protes sang cucu.
Willy sudah dua kali mengikuti program hapus tato Polresta Banyuwangi. Prosesnya memang panjang. Dalam dua program tersebut, ia baru bisa menghapus tato lengan bagian kiri.
"Yang kanan belum karena kata petugasnya cukup sulit karena tato tinta warna. Sementara yang kiri tato tinta hitam, ini masih 2 kali proses. Kata petugas, 8 kali baru bisa bersih," terangnya.
Kisah unik juga dialami Nova Purnama Sari (27), gadis Banyuwangi ini sengaja menghapus tato di lengan kanannya setelah memutuskan menjadi mualaf.
Hampir 8 tahun memiliki tato tersebut, Nova tidak segan menghilangkan tato demi menjalani kehidupan lebih baik.
"Dulu saya beragama Hindu, tiga tahun lalu saya menjadi mualaf. Saya ingin memperbaiki diri," ujarnya.
Program hapus tato Polresta Banyuwangi menurut Nova sangat membantu, tak mudah menemukan program serupa. Untuk menghapus tato secara mandiri, Nova mengaku keberatan lantaran membutuhkan biaya hingga jutaan rupiah.
"Jadi program ini sangat membantu," tegasnya.
Bagian Teknis Pelaksana Hapus Tato, Novi Chandra Pribadi mengungkapkan, total ada 30 peserta yang mengikuti program hapus tato. Setiap digelar, program ini selalu mendapat sambutan antusias dari warga bumi Blambangan.
"Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun kemarin. Di Banyuwangi ini sudah kedelapan kali. Ke depan rencananya akan dirutinkan setiap bulan," kata dia.
Novi menjelaskan, proses penghapusan tato tidak bisa hanya sekali proses. Untuk mendapatkan hasil bersih sempurna, membutuhkan beberapa kali tahapan penghapusan.
"Jenis tato, tinta, usia tato dan kedalaman tusukan menjadi penentu lama dan tidaknya proses penghapusan. Untuk penanganan ada yang cukup 5 kali, bahkan 10 kali baru bisa hilang," urainya. (red.W)
0 Komentar