Hari Anti Bullying Sedunia, Mahasiswa Surabaya Ajak Stop Perundungan

 


Surabaya, kabarreskrim.co.id - Bullying atau perundungan masih menjadi permasalahan yang marak terjadi. Dampaknya pun begitu memprihatinkan. Sehingga, penting untuk menumbuhkan kesadaran sesama untuk mencegah terjadinya bullying.


Puluhan mahasiswa di Surabaya yang berasal dari UPN Veteran Jatim pun turut memberikan atensi terkait maraknya bullying ini. Mereka mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghentikan berbagai bentuk aksi perundungan atau bullying.

Para mahasiswa pun menggelar kampanye bertajuk 'Dare To Care' di Taman Bungkul Surabaya. Mereka juga menggelar kegiatan, seperti pertunjukan teater, games, flash mob, hingga penandatanganan komitmen untuk menghentikan aksi bullying.

Aksi kampanye ini juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anti Bullying atau World Anti-Bullying Day yang jatuh pada 4 Mei. Peringatan yang diadakan setiap tahunnya untuk mengkampanyekan dan menciptakan lingkungan yang bebas dari aksi bullying.

"Teater yang dibawakan hari ini bertajuk 'Bullying'. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama dan menghentikan terjadinya bullying. Selain itu juga sebagai bentuk aksi penolakan terhadap berbagai bentuk bullying yang dikemas lewat pertunjukan seni," ujar perwakilan mahasiswa penyelenggara, Atma Putra saat dijumpai wartawan, Minggu (5/5/2024).

kegiatan yang dilaksanakan berbarengan dengan aksi Car Free Day di Taman Bungkul ini mendapat banyak perhatian dari masyarakat.

Saat aksi teater dimulai, puluhan masyarakat berkumpul untuk menyaksikan. Mereka diajak untuk melihat permasalahan bullying adalah hal serius yang harus segera diakhiri. Sembari itu, para mahasiswa juga membagikan brosur berisi pesan kampanye stop bullying.
"Brosur itu berisi konten edukasi tentang bullying, tentang pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dan langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi bullying," ujar Atma.

Salah satu masyarakat yang turut hadir dan menyaksikan aksi ini, Ananda mengatakan, dirinya menjadi lebih paham tentang dampak buruk dari bullying.

"Selama ini mungkin gak sadar ya kalau ada banyak aksi bullying yang dampaknya berbahaya. Dari sini jadi belajar lagi untuk sama-sama stop bullying," ujarnya.

Di sela acara, masyarakat yang hadir juga diajak untuk menandatangani spanduk dan petisi sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan anti bullying. Ini juga menjadi simbol komitmen untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. (red.W)

Posting Komentar

0 Komentar