KEDIRI, kabarreskrim.co.id – Setelah serangkaian penundaan dan hambatan pembebasan lahan, pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri kini memasuki babak baru. Proyek strategis nasional ini ditargetkan memulai konstruksi fisik pada triwulan keempat 2024, setelah proses lelang direncanakan tuntas pertengahan tahun.
Imam Malik, Kepala Bidang Infrastruktur Bappeda Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa progres pembebasan tanah terus digenjot. Per akhir Februari 2024, pembebasan lahan di wilayah Kediri telah mencapai 73,61 persen. Sementara itu, Kabupaten Nganjuk masih berada di angka 60,85 persen.
"Kalau sudah tembus 75 persen, maka pembangunan fisik bisa segera dimulai," ujar Malik.
Menurutnya, lelang pekerjaan fisik diperkirakan berlangsung sekitar dua bulan. Jika tidak ada hambatan teknis dan administratif, maka pekerjaan konstruksi bisa dimulai akhir tahun ini. Pemerintah Kabupaten Kediri sendiri menargetkan proyek rampung pada kuartal pertama 2027.
Tol Kertosono-Kediri akan menjadi sambungan vital dari jalur tol Ngawi-Kertosono yang telah lebih dulu rampung. Mega proyek sepanjang 20,3 kilometer ini akan melintasi dua kabupaten: 18,3 km di Nganjuk dan 2 km di Kediri.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Arie Irianto, menyebutkan bahwa sejauh ini pembebasan lahan secara total sudah mencapai 46,8 persen hingga awal Juli 2024. Ia menambahkan bahwa proses pengadaan tanah dilakukan sesuai dengan rencana.
“Pembebasan lahan mencakup 2.732 bidang tanah di lima kecamatan, termasuk Banyakan dan Grogol di Kabupaten Kediri,” ujar Arie.
PT JNK, sebagai anak usaha Jasa Marga yang menangani proyek ini, mencatat bahwa hingga pertengahan tahun ini pembayaran ganti rugi kepada warga terdampak telah mencapai Rp1,2 triliun. Skema pembayaran dilakukan langsung melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Di Kabupaten Nganjuk, pembangunan tol ini akan melewati tiga kecamatan: Sukomoro, Prambon, dan Tanjunganom. Total kebutuhan lahan mencapai lebih dari 1,76 juta meter persegi dan mencakup 16 desa, mulai dari Desa Sanggarahan hingga Desa Ngadirejo.
Berikut daftar desa terdampak di Kabupaten Nganjuk:
-
Kecamatan Prambon: Sanggarahan, Sugihwaras, Tanjung Tani, Baleturi, Watudandang, Rowoharjo, Singkalanyar, Gondanglegi, Tegaron
-
Kecamatan Sukomoro: Nglundo, Kedungsuko
-
Kecamatan Tanjunganom: Wates, Sambirejo, Banjaranyar, Sumberkepuh, Ngadirejo
Sementara itu, di Kediri, proyek ini memengaruhi lima desa di dua kecamatan: Desa Banyakan, Ngablak, Sendang, dan Maron di Kecamatan Banyakan; serta Desa Bakalan di Kecamatan Grogol.
Meski sempat molor dari target semula—yang semestinya dimulai pada triwulan II 2024—pemerintah optimistis tahapan fisik dapat segera terealisasi. "Perlambatan ini lebih banyak karena kendala administrasi dan sosial di lapangan. Tapi sekarang kami terus kebut," tambah Malik.
Dengan berjalannya proyek ini, Jalan Tol Kertosono-Kediri diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah, mempercepat konektivitas antar kabupaten, serta memangkas waktu tempuh dari Kediri menuju jalur utama Trans-Jawa.(RED.AL)
0 Komentar