PELALAWAN, kabarreskrim.co.id - Publik diramaikan dengan beredarnya kabar penipuan, bermacam cara untuk menguras korban, seperti yang di alamai inisial RZ (40) pelaku menawarkan kegiatan lelang melalui WhatsApp yang mencatut nama dan foto profil akun anggota DPRD Kabupaten Pelalawan H. Burhan Manjo atau yang akrab disapa BM.
Pelaku mencatut foto BM, lalu menghubungi banyak kontak lewat aplikasi WhatsApp dan menawarkan mereka mengikuti lelang sambil meminta uang muka, "ada Chat masuk mengatasnamakan Dewan Pelalawan BM yang menawarkan ke saya, kemudian saya langsung konfirmasi ke nomor pak Burhan Manjo, ia menjawab itu bukan saya, itu penipuan," kata RZ kepada awak media Senin (06/02/2023).
Saat dikonfirmasi Salah satu Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan Burhan Manjo mengatakan, itu bukan saya, jangan percaya. Nomor saya tetap nomor yang biasa digunakan, ada orang menggunakan foto saya dan menghubungi banyak orang dengan tujuan menipu. Modusnya menawarkan lelang mobil dan minta uang muka mohon jangan dilayani, " ujar Burhan Manjo.
Sampai hari ini saya tak berpikir beralih profesi jadi juru lelang kendaraan," tambah Burhan Manjo.
Lebih lanjut Burhan Manjo yang sering di sapa BM itu mengatakan, Penipuan melalui aplikasi WhatsApp bukanlah hal yang baru. Mulai dari pengambilalihan akun hingga pemalsuan identitas seperti pada kasus ini.
BM sendiri berpendapat penipuan semacam ini banyak terjadi karena mudah dilakukan.
"Pelaku hanya perlu menggunakan nomor palsu dan melakukan sedikit riset mengenai profil orang yang akan 'diambil' identitasnya," paparnya.
Hal tersebut bisa terjadi karena pembelian nomor ponsel baru sangatlah mudah, orang-orang bisa mendapatkan nomor ponsel baru yang sudah aktif teregistrasi dengan harga relatif murah.
"Yang paling mudah adalah kita harus curiga bila diminta untuk transfer namun ke nomor rekening atas nama orang yang tidak kita kenal, atau diminta mengirimkan pulsa ke nomor asing maupun mengirim sejumlah uang ke dompet digital yang nomornya tidak kita kenal," pungkasnya.
BM menambahkan, jika mendapati kasus seperti ini, kita harus mengonfirmasi nomor tersebut, bisa dengan melontarkan beberapa pertanyaan acak yang mungkin hanya orang 'aslinya' yang mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dalam melakukan aksinya, pelaku cenderung memilih tokoh publik, artis, politikus, atau sosok berpengaruh lain untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
"Selalu waspada terhadap modus penipuan dengan menyamar seperti ini,"
"Selain itu, kita harus berhati-hati ketika ada nomor tidak dikenal mengaku sebagai teman atau kerabat kita. Terlebih jika nomor tersebut meminta untuk ditransfer sejumlah uang dengan alasan apapun," kata BM berpesan. (AS/PW MOI)
0 Komentar