kabarreskrim.co.id -Kondisi motor kehilangan tenaga saat gas ditarik, atau yang kerap disebut "ngempos", adalah salah satu masalah yang sering membuat pengendara frustrasi. Apalagi jika terjadi saat motor sedang dibutuhkan untuk akselerasi, seperti menyalip kendaraan lain atau menanjak di jalan terjal.
Gejalanya sederhana: grip gas sudah diputar, tapi motor seperti enggan bergerak cepat. Masalah ini bisa dialami baik oleh motor matic maupun motor manual, dan biasanya berkaitan dengan sistem pembakaran, pengapian, atau komponen transmisi yang tidak optimal.
Berikut ini lima penyebab umum motor ngempos yang penting untuk kamu pahami, lengkap dengan solusi agar motor tetap prima di segala medan:
1. Filter Udara Kotor dan Tersumbat
Filter udara bertugas menyaring debu sebelum udara masuk ke ruang pembakaran. Jika filter sudah dipenuhi kotoran, suplai udara menjadi terbatas. Akibatnya, proses pembakaran jadi tidak seimbang dan tenaga motor terasa loyo.
🛠️ Solusi: Bersihkan filter udara secara berkala setiap 3.000–5.000 km. Ganti filter jika sudah terlihat kusam, robek, atau tidak lagi layak pakai. Jangan menunda karena ini salah satu servis termudah tapi berdampak besar.
2. Busi Lemah atau Sudah Usang
Busi adalah pemicu percikan api dalam pembakaran bahan bakar. Bila kondisinya sudah menurun, performa motor akan ikut turun. Gejala yang timbul antara lain motor susah menyala saat mesin dingin, brebet saat digas, atau akselerasi yang berat.
🛠️ Solusi: Ganti busi setiap 8.000–10.000 km, atau sesuai rekomendasi pabrikan. Gunakan busi yang sesuai dengan spesifikasi motor agar kinerja tetap optimal.
3. Komponen CVT Bermasalah (Khusus Motor Matic)
Pada motor matic, transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) mengatur penyaluran tenaga ke roda. Bila v-belt kendur, roller aus, atau kampas ganda licin, tenaga dari mesin tidak tersalurkan maksimal dan motor terasa seperti "selip".
🛠️ Solusi: Lakukan perawatan CVT setiap 5.000 km. Ganti komponen CVT yang aus agar akselerasi motor kembali bertenaga dan tidak ngempos di tanjakan atau saat berakselerasi cepat.
4. Sistem Injeksi atau Karburator Kotor
Pada motor injeksi, injektor berfungsi menyemprotkan bahan bakar dengan tepat. Bila tersumbat, semprotan jadi tidak seimbang, menyebabkan tarikan berat atau boros BBM. Untuk motor karburator, kotoran bisa menyumbat jalur udara atau bensin, memicu gejala serupa.
🛠️ Solusi: Bersihkan injektor atau karburator secara rutin di bengkel terpercaya. Untuk motor injeksi, pembersihan bisa dilakukan dengan alat khusus yang lebih presisi.
5. Kompresi Mesin Lemah
Masalah yang satu ini termasuk serius. Tekanan kompresi rendah bisa terjadi karena keausan ring piston, dinding silinder baret, atau klep bocor. Tarikan motor jadi sangat lemah meski gas sudah diputar penuh. Bisa juga disertai suara kasar, asap putih dari knalpot, dan konsumsi oli berlebih.
🛠️ Solusi: Jika muncul gejala ini, segera bawa ke bengkel. Biasanya diperlukan pemeriksaan mendalam dan kemungkinan turun mesin. Lebih baik ditangani cepat daripada kerusakan makin parah.
Jangan Anggap Remeh Gejala Motor Ngempos
Motor yang tidak bertenaga saat digas bukan cuma mengganggu kenyamanan berkendara, tapi juga bisa berbahaya jika dibiarkan. Misalnya, saat butuh akselerasi cepat di jalan raya atau saat mendaki, motor bisa kehilangan momen yang krusial.
Penting untuk rutin melakukan servis berkala, mengganti komponen sesuai jadwal, dan tidak mengabaikan tanda-tanda awal performa yang menurun. Dengan perawatan yang tepat, motor akan tetap tangguh, irit, dan siap diajak berkendara ke mana saja.(red.a)
0 Komentar