Pria Asal Kediri yang Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam Diketahui Seorang Buruh RPH, Keluarga Masih Tunggu Hasil Visum

  


Samarinda,  kabarreskrim.co.id– Misteri penemuan jasad pria yang sempat menggegerkan warga di tepian Sungai Mahakam akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Alfin Farhan Sutrisno (21), seorang perantau asal Kota Kediri, Jawa Timur, yang bermukim di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.

Alfin selama ini bekerja sebagai buruh di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tanah Merah, dan dilaporkan hilang sejak Jumat (6/6/2025). Keluarga terakhir kali melihatnya meninggalkan rumah mengenakan kaus oblong dan celana panjang berwarna gelap, tanpa memberi kabar ke mana ia akan pergi.

Kabar duka itu datang pada Kamis sore (12/6/2025), saat seorang atlet dayung muda bernama Arif Yadhillah (18) menemukan jasad pria mengambang di permukaan Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Saat itu hujan sedang mengguyur deras Kota Samarinda, membuat situasi semakin dramatis.

"Awalnya saya kira itu kayu. Tapi setelah mendekat, ternyata jasad manusia. Saya langsung lapor ke pelatih dan pihak berwajib," ujar Arif.

Tak lama berselang, Tim Satpolairud Polresta Samarinda bersama Unit Inafis tiba di lokasi menggunakan perahu patroli. Proses evakuasi dilakukan dengan ekstra hati-hati karena kondisi arus sungai cukup deras dan visibilitas terbatas akibat cuaca buruk.

Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk proses identifikasi lebih lanjut. Kondisi tubuh saat ditemukan sudah dalam keadaan mengembang dan menunjukkan tanda-tanda telah berada di air selama lebih dari satu hari.

Identitas Dikonfirmasi, Keluarga Datang Menangis Haru

Kapolsek Perairan dan Udara (Polairud) AKP Rahmad Aribowo menjelaskan bahwa identitas korban berhasil dikonfirmasi lewat pencocokan sidik jari dan rekonstruksi wajah oleh tim Inafis.

“Sudah kami pastikan itu Alfin Farhan Sutrisno. Keluarga juga telah datang ke kantor kami dan menyampaikan laporan resmi,” ungkap AKP Rahmad, Jumat (13/6/2025).

Menurutnya, pihak keluarga merasa sangat terpukul atas kabar duka tersebut. Mereka mengaku sempat mencari Alfin ke beberapa tempat namun tidak menemukan petunjuk keberadaan anaknya.

Penyelidikan Penyebab Kematian Masih Berlangsung

Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian Alfin. AKP Rahmad menegaskan bahwa timnya belum bisa menyimpulkan apakah kematian tersebut murni akibat tenggelam, atau justru melibatkan unsur kejahatan.

“Kami masih menunggu hasil lengkap dari tim forensik. Termasuk hasil visum luar dan dalam. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini,” jelasnya.

Penyelidikan juga mencakup pengumpulan informasi dari rekan kerja Alfin, tetangga, hingga rekaman CCTV di sekitar area RPH atau tempat terakhir Alfin terlihat.

Jenazah Disiapkan untuk Dipulangkan ke Kediri

Untuk sementara waktu, jenazah korban masih disimpan di ruang forensik RSUD AW Sjahranie. Keluarga korban, yang telah diberi pendampingan psikologis oleh petugas, tengah menunggu proses administratif agar jenazah dapat dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri.

Pemerintah daerah dan pihak rumah sakit juga tengah berkoordinasi untuk memfasilitasi proses pemulangan tersebut, termasuk penyediaan mobil ambulans dan surat keterangan kematian.

Warga Diimbau Waspada dan Saling Jaga

Kasus ini menjadi pengingat bagi warga Samarinda, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai, untuk tetap waspada dan saling memperhatikan lingkungan sekitar.

“Kami imbau warga segera melapor jika melihat orang hilang, atau ada aktivitas mencurigakan di sekitar perairan,” tegas AKP Rahmad.

Pihak kepolisian juga membuka posko pengaduan di Polairud Samarinda untuk keluarga yang kehilangan anggota keluarga agar penanganan kasus serupa bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.(red.a)

Posting Komentar

0 Komentar