Dinas Kesehatan Kota Kediri Gelar Acara Dalam Rangka “Pembinaan PHBS Bagi Poskestren”


Kediri, kabarreskrim.co.id - Dinas Kesehatan Kota Kediri gelar acara dalam rangka “Pembinaan PHBS Bagi Poskestren”. Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Grand Surya, Ruang Kilisuci, pada Selasa (28/5/2024).

Ponpes yang hadir tersebut diantaranya Ponpes Wali Barokah Burengan Banjaran, Ponpes Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Ponpes Nurul Hakim Al Fattach Bandar, Ponpes Tri Barokah Bangsal, dan Ponpes Al Hasun Bangsal.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, pengasuh pondok pesantren se-Kota Kediri, perwakilan organisasi masyarakat (LKNU, PD Muhammadiyah, LDII, Fatayat dan Muslimat NU) serta petugas Promosi Kesehatan Puskesmas se-Kota Kediri.

Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno yang memimpin doa dalam acara tersebut, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri atas terselenggaranya kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri tersebut.

“Upaya peningkatan PHBS di lingkungan pesantren tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali penyuluhan ini saja, tetapi harus berkesinambungan hingga menjadi kesadaran dan perhatian bersama,” harapnya.

“Semoga dengan ikhtiar kita bersama dan ridho Allah SWT, seluruh warga pondok pesantren di Kota Kediri senantiasa diberikan kesehatan agar dapat memberi manfaat yang lebih luas lagi untuk masyarakat,” pungkasnya.

Pemerintah melalui Pj Wali Kota Kediri,Dr.Ir.Zanariah,M.Si. memberikan imbauan pada kegiatan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) se-Kota Kediri.

Pada kesempatan itu,Pj Wali Kota Kediri,Dr.Ir.Zanariah,M.Si. mengungkapkan, Kota Kediri sebagai salah satu kota di Indonesia yang memiliki puluhan pondok pesantren dengan jumlah santri yang mencapai puluhan ribu jiwa. Para santri di pondok pesantren biasanya memiliki keseharian yang selalu bersama-sama dan bersifat komunal. Hal ini, misalnya tidur, makan, belajar, bermain dan beribadah secara bersama-sama.

Namun, sifat komunal di pesantren ini memiliki kerentanan yang cukup tinggi terhadap penyakit, misalnya gatal-gatal, diare, demam berdarah, gizi kurang seimbang, hingga tuberkulosis. Apalagi jika tidak diimbangi dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Melihat kondisi tersebut, hari ini kita membahas terkait penerapan pola hidup bersih dan sehat bagi pos kesehatan pesantren (Poskestren) dengan para narasumber. Jadi tidak hanya sehat rohaninya namun juga sehat jasmaninya," imbuhnya.

Ia menambahkan, Poskestren ini mengutamakan pada upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Poskestren ini penting sebagai alarm seluruh masyarakat pondok pesantren untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).

Maka dari itu, kata Dr.Ir.Zanariah,M.Si. , upaya ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pondok pesantren di Kota Kediri. Sudah saatnya seluruh pondok pesantren memiliki Poskestren, dari 34 pondok pesantren yang dibina, masih ada 23 yang sudah dilengkapi fasilitas Poskestren.

"Harapannya, setelah ini 11 pondok pesantren lainnya bisa menyusul memiliki poskestren," katanya

Melalui siaran pers, disebutkan narasumber dalam kegiatan pembinaan PHBS ini Ketua Tim Kerja Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Malik Afif, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kota Kediri Ning Nadia Khoirina. 

Lanjut, Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh menekankan pentingnya Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di lingkungan pondok pesantren.

“Poskestren juga berfungsi sebagai alarm seluruh masyarakat pondok pesantren untuk selalu menerapkan PHBS. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pondok pesantren di Kota Kediri. Kalau Poskestren berjalan dengan baik, maka kualitas kesehatan di pondok pesantren tentu terjaga dengan baik,” ujarnya.

Di akhir sambutan, Dr.Ir.Zanariah,M.Si.  menekankan bahwa upaya peningkatan PHBS di lingkungan pesantren tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali penyuluhan. Tetapi harus berkesinambungan hingga menjadi kesadaran bersama. Maka selain adanya poskestren, seluruh pondok pesantren memiliki kebijakan yang berwawasan kesehatan bagi para santri. Seperti adanya kegiatan aktivitas fisik, edukasi kesehatan reproduksi, pentingnya konsumsi tablet tambah darah pada santriwati, dan gizi remaja.(red.Tim)

 

Posting Komentar

0 Komentar