Gresik, kabarreskrim.co.id – Meninggalnya tersangka Belva PN pembuang bayi setelah seminggu dipindah ke Rutan Kelas IIB Gresik mulai ada titik terang. Pihak Rutan Gresik memastikan tidak ada kekerasan kepada warga binaan Belva Pandega Nusantara ,24, warga Menganti.
Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIB Gresik Disri
Wulan Agus Tomo mengatakan, penyebab kematian tidak ada tindakan kekerasan.
“Yang jelas saat ada warga binaan sakit, kami semaksimal
mungkin melakukan pertolongan pertama. Saat itu, almarhum mengeluh sesak nafas
di kamar tahanan. Kami melakukan penanganan, dan mengantar ke RS
terdekat, RSUD Ibnu Sina Gresik. Sakit apa lebih jelas dengan pihak
rumah sakit. Hanya saja informasi dapat ada permasalahan di jantung,”ujarnya,
Minggu (29/10).
Pihaknya juga turut berduka cita, atas kejadian yang menimpa
warga binaan dari Keluarga Rutan Kelas IIB Gresik.
“Satu kamar isinya 25 tahanan. Setiap ruangan kamar
dibagikan setiap galon. Kalau 25 orang, bisa empat galon. Menurut keterangan
teman kamarnya, saudara Belva ini, dia sering minta minum dan dikasih minum
yang paling banyak,” jelasnya.
Disri juga menuturkan untuk layanan air minum dan sebagainya
sudah ada takarannya. Tentunya, sesuai prosedur dan dengan ketentuan yang
berlaku kepada warga binaan. Memberikan makan dan minum kepada warga binaan.
Dari kejadian tersebut, tentu menjadi pelajaran buat
semuanya. Khususnya untuk Rutan Gresik meningkatkan pelayanan
kepada warga binaan.
Direktur RSUD Ibnu Sina Dokter Soni mengatakan
penyebab kematiannya serangan jantung.
"Awal pasien datang datang itu dengan kesadaran
menurun, riwayat sesak dan dehidrasi dan cardires," pungkasnya.
Seperti diketahui Belva Pandega Nusantara ,24, warga
Menganti bersama pasangannya Ulviyanti ,22 berstatus tahanan Pengadilan Negri
(PN) Gresik. Keduanya terjerat kasus pembuangan bayi di depan Ponpes Al
Hikmah di Kecamatan Menganti. Keduanya sudah menjalani pernikahan di Masjid Al
Azis Polres Gresik. (red.Tim)
0 Komentar