Cianjur, kabarreskrim.co.id - Tenda pengungsian di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak diterjang puting beliung, Senin 6 Februari 2023. Bahkan salah seorang warga tertimpa lemari saat berusaha menahan tenda agar tidak terbang ketika terjadi angin kencang dan puting beliung.
Angin kencang juga meruntuhkan tenda darurat ukuran 7x25 meter di Sekolah Dasar Negeri Giriwinaya, Kampung Cijoho, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Puluhan siswa kelas 4, 5, dan 6 yang sedang belajar pun berhamburan menyelamatkan diri.
Cepi Hernawan, 45 tahun, pengungsi di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, mengatakan angin kencang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, tidak berselang lama muncul pusaran angin puting beliung dari selatan menuju utara.
"Awalnya angin kencang, sejak pukul 11.00 WIB, kemudian sekitar pukul 11.30 WIB muncul angin puting beliung, sekitar semenit kemudian hilang. Kalau angin kencangnya masih terus terjadi, sampai sekitar pukul 12.00 WIB," ujar Cepi kepada wartawan di Cianjur, Senin 6 Februari 2023.
Menurut dia angin kencang tersebut membuat terpal untuk melindungi tenda rusak. Sedangkan tenda pengungsian nyaris terguling terbawa angin.
"Jadi ketika angin kencang dan puting beliung, pengungsi langsung berkumpul di dalam tenda, menahan tenda agar tidak terbang terhempas angin. Karena tali penyangganya putus," ucap Cepi.
Warga tertimpa lemari
Namun, lanjut dia, seorang pengungsi tertimpa lemari saat berusaha menahan tenda. "Saat menahan tenda, ternyata lemari di dalam terdorong tenda sehingga jatuh dan menimpa salah seorang pengungsi. Tapi tidak sampai luka-luka," kata dia.
Dia menambahkan para pengungsi saat ini dibuat cemas dengan angin kencang yang melanda sejak Sabtu pekan lalu. Dia pun berharap bantuan perbaikan rumah segera selesai, sehingga warga bisa kembali tinggal di rumah dengan aman.
"Pengunsi sekarang jadi bingung, tinggal di tenda aman dari gempa tapi tidak aman dengan angin kencang yang sekarang terus terjadi. Jadi khawatir terus tinggal di tenda, takut terjadi lagi puting beliung," tutur Dika.
Tenda sekolah darurat rusak
Di tempat terpisah, Kepala SDN Giriwinaya, Nyi Aisah, menyebutkan, tenda kelas darurat berukuran 7x25 meter ambruk disapu angin kencang. Padahal saat itu sedang ada pelajaran untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
"Anak-anak berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke luar tenda. Guru-guru berusaha membantu agar tenda tidak menimpa anak-anak," ujar Nyi Aisah.
Nyi Aisah masih bersyukur tidak ada korban dalam kejadian tersbut. Namun, dia berharap segera ada bantuan karena butuh kelas untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur agar segera mendapatkan bantuan," kata Nyi Aisah.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, meminta masyarakat tetap waspada, mengingat angin kencang berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan.
"Tetap waspada. Karena potensi angin kencang terjadi sampai beberapa hari ke depan," ucap Herman. (Red.Sl)
0 Komentar