Jakarta,
kabarreskrim.co.id - Presiden Xi Jinping mengatakan kepada para
pemimpin Teluk Arab bahwa China akan membeli minyak dan gas dalam yuan, sebuah langkah
Beijing untuk menetapkan mata uangnya secara internasional dan melemahkan
cengkeraman dolar AS pada perdagangan dunia.
Pernyataan
itu diungkapkan Xi Jinping saat
menjadi tamu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang menjadi tuan rumah
dua pertemuan puncak Arab.
Pengekspor
minyak utama Arab Saudi dan raksasa ekonomi China sama-sama mengirim pesan yang
kuat selama kunjungan Xi tentang "non-interferensi" pada saat
hubungan Riyadh dengan Washington diuji atas hak asasi manusia, kebijakan
energi, dan Rusia.
Setiap
langkah Saudi untuk melepas dolar dalam perdagangan minyaknya akan menjadi
langkah politik melawan AS, yang menyiapkan undang-undang anti-monopoli untuk
menekan anggota OPEC.
Pengaruh
Cina yang tumbuh di Teluk telah membuat Amerika Serikat khawatir. Hubungan
ekonomi yang semakin dalam disebut-sebut selama kunjungan Xi dengan
negara-negara Teluk dan menghadiri pertemuan puncak yang lebih luas dengan para
pemimpin negara-negara Liga Arab yang mencakup Teluk, Levant, dan Afrika.
Pada
awal pembicaraan hari Jumat, Pangeran Mohammed mengumumkan "fase baru
hubungan yang bersejarah dengan China", sangat kontras dengan pertemuan
canggung AS-Saudi lima bulan lalu ketika Presiden Joe Biden menghadiri
pertemuan puncak Arab yang lebih kecil di Riyadh.
Ditanya
tentang hubungan negaranya dengan Washington sehubungan dengan kehangatan yang
ditunjukkan kepada Xi, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al
Saud mengatakan Arab Saudi akan terus bekerja dengan semua mitranya. "Kami
tidak melihat ini sebagai permainan zero sum,"
katanya.
"Kami
tidak percaya pada polarisasi atau memilih di antara pihak," kata sang
pangeran dalam konferensi pers.
Meskipun Saudi dan
China menandatangani beberapa kesepakatan kemitraan strategis dan ekonomi, para
analis mengatakan hubungan akan tetap berkisar tentang kepentingan energi,
meskipun perusahaan China telah terjun ke sektor teknologi dan infrastruktur. (Red.Sl)
0 Komentar